Di era digital ini siapa sih yang belum pernah nonton film ? bisa di pastikan hampir seluruh masyarakat indonesia pasti pernah menikmati film. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari, Film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas masyarakat. Film merupakan gambar yang bergerak (Muving Picture) yang memiliki audio juga. Loetoeng Kasaroeng adalah sebuah film Indonesia tahun 1926. Meskipun diproduksi dan disutradarai oleh pembuat film Belanda, film ini merupakan film pertama yang dirilis secara komersial yang melibatkan aktor Indonesia.
Bioskop
Bioskop merupakan sebuah sebuah tempat yang digunakan masyarakat untuk menonton film. Bioskop pertama di Indonesia berdiri pada Desember 1900, di Jl Tanah Abang I, Jakarta Pusat, karcis kelas I harganya dua gulden(perak) dan harga karcis kelas dua setengah perak.
Credit
Seperti kita ketahui dalam pemutaraan film di bioskop selalu ada pembukaan dengan iklan-iklan dan logo rumah produksi film, lalu dilanjutkan dengan isi film, dan diakhiri dengan kredit film. Yang kita bahas dalam blog ini adalah mengenai kredit film. Credit film adalah susunan nama-nama orang yang berperan dalam pembuatan film tersebut. Berikut merupakan salah satu contoh susanan dalam membuat Credit film :
- (ATAS NAMA STUDIO) Nama studio yang mendistribusikan film, missal; Buena Vista, Columbia, Lions Gate, Universal, dll
- (NAMA PERUSAHAAN PRODUKSI)à Nama perusahaan produksi yang benar-benar membuat film ybs
- (NAMA INVESTOR) Nama kelompok investasi atau perusahaan yang mendanai sebagian besar dari film
- (PRODUSEN NAMA) PRODUKSI atau / dan (sutradara saja) A FILM BY (nama DIREKTURà kalau di Indonesia yang dimaksud adalah nama SUTRADARA). Kredit direktur utama sering memakai istilah sbb: "sebuah film karya XY atau" film XY "
- (di BINTANGi) Aktor utama
- (JUDUL FILM'S) sebaiknya mengenai judul film akan ditampilkan sebelum nama aktor
- Casting CASTING By. Jika casting dilakukan oleh sutradara maka casting by tidak perlu ditulis kembali
- PARA PENATA:
o MUSIK penata music. Jika music/ instrument dibuat asli oleh tim film maka dapat ditulis dengan keterangan original music by
o LIGHTING penata cahaya
o COSTUM penata busana
o COSMETIK/ MAKE UP Penata rias wajah
- CINEMATHOGRAFI Cinematography dalam perfilman itu mencakupi angle kamera, lighting dalam set, gerakan kamera (camera motion) dan lainnya yang berhubungan dengan gambar yang ada di dalam film itu. Jadi Cinemathografi by bias merangkup cameramen, fotografer, penata tempat, dan penata cahaya
- EDITOR Editing by. Pihak-pihak yang terkait dengan editing video hasil rekaman shooting
Salah satu contoh Credit film:
Salah bioskop atau masyarakat ?
Credit film memiliki fungsi agar masyarakat mengetahui siapa saja yang berperan dalam pembuatan film tersebut, namun masyarakat biasanya hanya menonton filmnya saja dan tidak melihat Credit dalam film tersebut lalu yang jadi pertanyaan dalam bentuk apa masyarakat memberikan apresiasi terhadap orang-orang yang berperan dalam film tersebut ? Masyarakat hanya melihat pemeran-pemeran yang bermain dalam film itu tanpa ingin mengathui siapa saja yang sudah berjerih payah untuk membuat film tersebut. Sebenarnya sebuah apresiasi terbesar dalam menikmati film adalah bukan ketika kita mengetahui siapa tokoh-tokoh pemeran utama dalam film tersebut, tetapi ketika kita mengetahui siapa saja yang turut berperan dalam pembuatanya.
Dalam hal ini siapa yang bisa disalahakan masyarakat atau bioskop ? faktanya adalah masyarakat dan bioskop sama-sama salah dalam hal ini. seperti yang kita alami sendiri, ketika selesai menonton film dan sisuguhkan mengenai credit film tersebut beberapa orang berfikir bahwa credit hanyalah hal yang tidak penting karena hanya terdapat tulisan-tulisan. Dan tipikal orang Indonesia merupakan orang yang malas untuk membaca, itulah yang sebenarnya menjadi pengaruh mengapa orang Indonesia jarang yang mau menonton film sampai habis. Mengapa saya sebut tidak sampai habis ? kita akan disebut benar-benar menonton film "sampai habis" ketika dapat menontonya dari awal sampai credit berakhir namun yang jadi masalahnya beberapa masyarakat hanya menyadari bahwa film berakhir itu ketika kredit sudah mulai di munculkan. Rendahnya pengetahuan akan apresiasi pun juga penyebab mengapa kurangnya apresiasi masyarakat dalam perfilman dengan menonton kredit dari film tersebut. Maksudnya adalah mungkin hanya sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa dengan kita menonton kredit sebuah film maka kita telah memberikan apresiasi besar terhadap film tersebut dan orang-orang yang berperan di dalamnya.
Lalu apa salah bioskop ? memang tidak dapat dipungkiri bahwa bioskop hanya perantara tempat kita untuk menikmati sebuah film dengan nyaman dan layar lebar. Tapi pernahkan kita memperhatikan ketika sebuah film sudah mulai memasuki bagian credit maka bioskop akan menyalakan lampu exit dan menyalakan lampu utama theater. Sebenarnya itu menjadi sugesti bagi masyarakat bahwa film itu sudah selelasai yang akhirnya akan membuat masyarakat malas untuk menonton credit dalam film yang ditayangkan dan memutuskan untuk segera keluar dari theater. Bisa kita lihat bioskop juga meliki andil mengapa rendahnya apresiasi masyarakat kepada sebuah film dengan menonton kreditnya
Bagaimana solusinya ? solusinya adalah masyarakat harus menyadari bahwa jerih payah orang-orang dalam membuat film sangatlah sulit. Maka kita sebagai konsumen harus bijak dalam menonton sebuah film dengan cara menonton pula credit dari tayangan tersebut. Bayangkan ketika kita membuat sebuah film tapi masyarakt tidak tau siapa diri kita, apakah itu akan mebuat kita nyaman ? tentu saja tidak jawabanya, karena manusia mana di dunia ini yang tidak menginginkan sebuah apresiasi dari orang lain. Bioskop juga harus lebih bijak dalam menyikapi ini. memang bioskop di kejar waktu dalam menayangkan sebuah film, tapi bioskop punya peran penting supaya masyarakat mau menonton credit film sebagai bentuk apresiasi. Pengelola bioskop seharusnya tidak menyalakan lampu exit dan lampu utama ketika kredit dimulai agar masyarakat tersugesti bahwa film tersebut belumlah selesai.
Mengapa credit begitu penting ? Karena melalui credit lah kita secara tidak langsung telah memberikan penghormatan kepada orang-orang yang bekerja di balik layar. Nama-nama dalam kredit bukanlah sebuah pajangan yang bergerak di akhir film. Nama-nama dalam kredit merupakan orang-orang penting dalam film tersebut. Memang tidak mustahil bagi kita untuk menemui mereka satu persatu dan mengucapkan kata “selamat atas keberhasilan filmnya” tapi akan sulit bagi kita untuk menemui mereka, maka dengan menonton credit-lah kita bisa memberikan apresiasi kita kepada orang-orang di balik layar.
Muhammad Forsep Harliansyah
150905806
0 komentar:
Posting Komentar