Korea Utara, sebuah negeri di tanah Korea yang mungkin tidak terlihat Korea bagi kita. Mengapa? Karena Korea Utara kalah pamor dibandingkan dengan Korea Selatan yang selama ini sebagian generasi muda di dunia termasuk Indonesia dambakan dan idolakan.
Busan, Korea Selatan yang terang benderang di malam hari |
Korea Selatan dikenal sebagai sebuah negara yang mapan di Asia dengan kebudayaan populernya yang memang populer di berbagai belahan dunia, dikenal sebagai K-Pop. Secara ekonomi, Korea Selatan sangat jauh berbeda dengan Korea Utara. Apalagi secara politik, kedua negara tersebut memegang orientasi politik yang berbeda
Mengenal Korea Utara (secara singkat)
Pyongyang, Korea Utara yang berusaha terang benderang di malam hari |
Berbanding terbalik dengan Korea Selatan, Korea Utara dikenal sebagai: negara yang tertutup, negara Kim Jong-Il (sekarang Kim Jong-Un), negara Korea bukan Korea [Selatan], negara "oh, ada Korea Utara toh?". Bukan, bukan bermaksud menyudutkan, namun memang tidak banyak yang bisa diketahui dari negara satu ini.
Terkenal juga sebagai negara yang anti-kritik dan pemimpin yang eksentrik, negara ini sering disorot sebagai negara yang melanggar HAM rakyatnya dengan mengekang free of speech dan berpolitik secara bebas. Bahkan, internet pun tidak dikenal secara umum di negara itu karena memang tidak boleh digunakan oleh "rakyat awam". Rakyat "awam" hanya boleh menggunakan semacam internet bukan internet bernama Kwangmyong, yang sebenarnya adalah sebuah intranet atau jaringan komputer dalam negeri. Pemerintah Korea Utara memang memasang jaringan ini untuk menyaring informasi agar "layak konsumsi" bagi rakyat awam, sehingga hanya situs-situs pemerintah yang dapat diakses oleh rakyat awam. Sebenarnya, kita boleh meminta pemerintah untuk menampilkan situs internet tertentu agar diunduh ke dalam jaringan Kwangmyong setelah tentunya disaring dulu oleh pemerintah.
Namun, ketentraman yang dinikmati oleh Korea Utara ini harus terusik untuk beberapa saat. Let's meet our guest star: The Interview.
The Interview
Our guest star, today/tonight |
Film The Interview diproduksi oleh Columbia Pictures dan dirilis oleh Sony Pictures pada akhir tahun 2014. Sebenarnya, film ini sempat dibatalkan perilisannya oleh Sony Pictures yang akan dibahas nanti.
Film ini menceritakan mengenai dua orang bernama Dave Skylark dan Aaron Rapoport yang terkenal dengan acara reality-show fiktif bernama Dave Skylark Show. Acara tersebut terfokus pada wawancara dan talkshow dengan figur publik seperti artis yang harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak senonoh. Tak diduga-duga, acara tersebut sangat populer hingga dirumorkan bahwa Kim Jong-Un pun selalu menonton setiap episodenya. Dave Skylark yang mengetahui mengenai rumor ini berencana untuk melakukan wawancara live di Korea Utara. Gila!
FBI ternyata mendengar kabar mengenai episode live Dave Skylark di Korea Utara, lalu mereka menyusun sebuah rencana yang sangat dibenci oleh loyalis Korea Utara (dan mungkin dunia): membunuh Kim Jong-Un. Terpaksa, Dave dan Aaron melakukan wawancara sambil mengemban tugas dari FBI untuk membunuh Kim Jong-Un dengan cara sehalus mungkin. Apa boleh buat, tidak ada pilihan bagi mereka.
Dave Skylark dan Kim Jong-Un tertawa bersama |
Film ini merupakan film bertemakan komedi yang penuh dengan komedi-komedi gelap (dark humors) berupa adegan seksual, kata-kata hinaan yang sangat kasar dan kotor serta menjurus ke arah seksual, gore (adegan berdarah-darah, jika sulit maka bayangkan film SAW) walau agak komedik, dan plesetan-plesetan yang ngece-ngece kasar. Tema yang keras ini mengundang berbagai reaksi mulai dari sambutan hangat hingga kutukan.
Reaksi
FBI: "Kalian dalam masalah besar, Korea Utara membenci kalian" |
Pada bulan November 2014, situs dan sistem komputer internal Sony Pictures dibajak oleh sekelompok pembajak yang menamai dirinya Guardians of Peace (GOP). Pada pembajakan tersebut, berbagai data internal dibocorkan kepada masyarakat, seperti: Identitas, nomor telepon pribadi, Social Security Number (SSN), nomor rekening beserta kode verifikasi dan kata sandi, dan informasi lainnya yang cukup menarik perhatian Sony Pictures dan masyarakat. GOP mengancam akan membocorkan lebih banyak data sensitif kepada masyarakat jika tuntutan mereka tak dipenuhi. Dalam sebuah email, mereka menyatakan bahwa:
rakat seperti email para petinggi Sony Pictures yang ternyata berisi hal-hal sensitif dan hinaan kepada beberapa aktor dan aktris. Tidak hanya itu, informasi sensitif seperti nomor identitas, nomor telepon pribadi, We will clearly show it to you at the very time and places The Interview be shown, including the premiere, how bitter fate those who seek fun in terror should be doomed to. Soon all the world will see what an awful movie Sony Pictures Entertainment has made. The world will be full of fear. Remember the 11th of September 2001. We recommend you to keep yourself distant from the places at that time. (If your house is nearby, you’d better leave.)Whatever comes in the coming days is called by the greed of Sony Pictures Entertainment. All the world will denounce the SONY.
Jelas, GOP tidak terlalu senang atas adanya film The Interview dan mengancam Sony mengenai film tersebut (Albright, 2015)
"Siapa yang tertawa sekarang?" |
FBI dan masyarakat umum menuduh Korea Utara sebagai dalang dibalik pembajakan sistem komputer internal Sony Pictures. Hal tersebut didasarkan pada waktu pembajakannya yang berdekatan pada waktu rencana perilisan film The Interview sekitar bulan November. Wah, ini pasti Korea Utara tidak senang dengan adanya film yang menyinggung langsung mengenai Korea Utara apalagi mengenai pemimpinnya dan kematiannya divisualisasikan secara dramastis (dan komedik, bagi beberapa penonton). Memang, Korea Utara merupakan target empuk bagi masyarakat dunia untuk disalahkan dalam kasus pembajakan tersebut. Sebagai negara anti-kritik dan eksentrik ini, bisa saja Korea Utara ingin menunjukkan bahwa negara Korea Utara bertindak serius atas munculnya film ini dengan harapan bahwa mereka ingin lebih disegani. Jadi, pasti Korea Utara kan?
Tidak juga.
Beberapa orang melakukan analisis bahwa Korea Utara tidak memiliki kemampuan untuk melakukan peretasan terhadap Sony, seperti dipaparkan oleh Marc Rogers dalam ITProPortal.
Marc Rogers berpendapat bahwa bahasa yang digunakan GOP adalah bahasa Inggris yang dikacaukan, bukan bahasa Inggris kacau seperti yang dikatakan oleh orang yang bukan fasih berbahasa Inggris. Ada juga argumennya yang menyatakan bahwa penyerangan GOP sebenarnya tidak eksplisit mengarah ke film The Interview pada awal-awal penyerangannya, namun baru dikaitkan saat media mulai mengkaitkan mereka dengan film yang lucu namun naas ini. Satu lagi, pengetahuannya mengenai arsitektur internal sistem komputer Sony terlampau dalam bagi orang "luar"; bisa saja orang dalam yang melakukan penyerangan terhadap Sony dengan alasan tertentu. (Rogers, 2014)
Sebuah analisis menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang sebenarnya
tidak dapat diakses oleh orang luar sekalipun karena hanya orang dalam
yang mengetahui mengenai sistem-sistem internal yang penting hingga
dapat menemukan titik lemah dalam sistem tersebut. Diketahui, ada seorang mantai pegawai penting Sony yang bernama "Lena", bisa saja dia yang melakukannya karena mengetahui titik-titik lemah tersebut. Jadi, ada kemungkinan mantan karyawan Sony yang memang ingin membalas dendam kepada
perusahaan. Mungkin saja peretasan ini dilakukan oleh Lizard Squad yang melakukan peretasan pada Sony PlayStation Network (PSN) dan Xbox Live, yang merupakan jaringan pemain konsol PlayStation dan Xbox (Parrack, 2014)
Lantas, siapa yang melakukan penyerangan? Tidak diketahui dengan pasti.
Jadi?
Adegan yang ditunggu-tunggu pembenci Korea Utara |
Akhir kata, Sony pada akhirnya tetap melakukan perilisan The Interview, walau secara terbatas sehingga hanya tayang pada situs streaming dan bioskop tertentu. Film ini benar-benar-benar komedi walau sudah saya jelaskan tadi, komedinya berbau satir dan termasuk dalam dark humors. Menonton film ini tidak terlalu membutuhkan otak dan hati sehingga jangan terlalu serius menanggapi lawakan di dalam film ini. Bagi penduduk Korea Selatan dan pembenci Korea Utara, film ini akan sangaaaaat menyenangkan dan menghibur dan berlaku sebaliknya bagi loyalis Korea Utara.
*terms and condition apply/syarat dan ketentuan berlaku
Jika selera humormu tidak cocok dengan film ini, saya ingatkan kalian agar berhenti menonton secepatnya. Karena memang film ini tidak diperuntukkan untuk semua orang, dan mungkin anda adalah salah satunya. You have been warned.
Samuel Putra Wicaksana
150905835
0 komentar:
Posting Komentar